Malam Yang Lucu

Aku berani bilang bahwa malam ini adalah malam yang lucu.
Pernah dengar bahwa sesuatu hal pasti ada harganya, malam ini aku merasakannya. Berawal dari beberapa hari sebelumnya yang juga masih sama dengan malam-malam sebelumnya deimana ketika aku taraweh selalu merasa mengantuk. Malam ini berbeda, dari pakaianku, dari penceramah, dari metode ceramah , dari perasaan saat sholat dan bahkan juga berbeda pada endingnya.
Malam ini aku cukup memiliki semangat untuk sholat taraweh, dengan memakai kaos berwarna hitam bergambar LOVE hasil dari hadiah valentine dari kekasih dan celana training hasil warisan, aku bergerak maju ke masjid. Dari awal aku sudah merasakan hl yang berbeda...
Cerita aku bawa pada saat aku sudah berada di masjid, setelah menyelesaikan sholat isya. Hampir seperti biasa aku sudah bersiap-siap dengan gaya duduk yang khas dan cocok untuk posisi memejamkan mata.Tapi...sesuatu terjadi. Khotib yang berbeda tadi berteriak dengan lantang membacakan surat tentang perang badar.....sontak aku merasa tergetar,sontak mata yang tadi hampir terkatup menjadi tak tega untuk menutup. Siapa orang ini, mengagetkan jamaah dan memecahkan budaya tidur para jemaah....Ustadz + Dokter ternyata, entah aku lupa namanya. Ia adalah seorang dokter yang tau agama dan bukan uztadz yang seolah tau agama. Aku salut dengan orang ini, aku pikir malam ini ia adalah salah satu orang yang berperan dalam mengubah perasaanku saat sholat.
Poin 9 dari ustadz ini adalah berani BERTERIAK, hampir-hampir membuat bulu romaku berdiri dan merinding. Malam ini ia terpilih menjadi orang yang meluruskan niatku dalam sholat,malam ini dalam sholat aku lebih banyak menyadari bagaimana kondisiku sekarang..Lemah, pengecut dan sedang butuh bimbingan...Tuhanku melalui ustadz ini bercerita tentang bagaimana pemuda indonesia hari ini telah menjadi pengecut, aku menangkapnya sebagai sindiran pada kemalasan yang menjalari kaum muda dan akupun tersindir. Kesadaranku malam ini menjadi lebih penuh mengenai diriku sendiri, lucu rasanya seakan semua berkebalikan. Aku mengakui bahwa aku adalah orang yang lemah tapi aku diarahkah pada perasaan penuh kekuatan, aku mengakui bahwa aku adalah pengecut tapi aku diarahkan pada pengumpulan keberanian tersembunyi, aku mengakui bahwa aku sedang butuh bimbingan dan dalam hati aku menjawabnya sendiri bahwa Tuhan Ada...lucu menurutku bagaimana Tuhan menggiring kita pada perasaan-perasaan positif jika kita mau mengakui bahwa kita sedang berada dalam posisi tidak nyaman. "Ya aku telah Mengadu...dan dijawab dengan santun. Terima Kasih Rabb"
Sebagai endingnya untuk melihat bagaimana efeknya Tuhan mengajakku bercanda, SANDALKU HILAAAANG!!!! hahahaha...

Thank God for Your Mercy, Thanks for your Joke..the funniest thing is that i can still have a smile for the loss...How about You?
read more

Selasa, 17 Agustus 2010 , 0 komentar

Ketika tubuh seorang cinta telah terkulai

Cerita ini adalah sebuah cerita nyata dari seorang tetangga dimana mereka adalah pasangan suami istri yang telah hidup bersama selama puluhan tahun. Usia telah semakin senja, anak dan cucu telah terlahir dan pergi dari rumah milik mereka, pergi bersama belahan hatinya masing-masing. Ketika beranjak tua kita mulai bertanya, siapa orang yang akan menjaga kita ketika kita tua nanti. Pasangan ini sudah menjawab dengan kehidupannya yang hingga umur 80an tahun telah hidup bersama dan saling menjaga satu sama lain. Cerita ini agak klise, dimana kita sedang membicarakan tema cinta yang sering kita temukan dilayar kaca. Tapi ini nyata dan aku melihatnya sendiri.
Saat itu aku tengah bersantai dirumah, entah aku lupa sedang melakukan apa. Aku hanya ingat bahwa aku sedang ada dirumahku ketika ada tetangga yang datang mengabarkan bahwa Mbah Parto masuk rumah sakit dan ayahku diminta untuk datang membacakan surat yasin pada sorenya. Tujuannya mungkin untuk kesembuhan simbah itu,mungkin!? Aku mengiyakan dan akan kusampaikan pada ayahku ketika beliau pulang nanti. Informasi yang membingungkan! Ketika ada sms masuk dan aku lihat bahwa ada kabar simbah itu sudah meregang nyawa di rumah sakit dan kami para pemuda diminta untuk mempersiapkan rumah duka untuk prosesi pemakaman.
Saat itu aku masih santai dirumah dan masih sempat mengirim sms lelayu kepada semua teman-teman pemuda dan masih sempat sholat ashar. Datang kerumah duka, aku menemukan suasana “hitam putih” dimana suasana yang ada adlah suasana kesedihan dan mungkin panik. Sedih atas nyawa seorang wanita tua yang diambil oleh Tuhannya. Kepanikan yang terjadi ini pun terjadi atas akibat kesedihan yang mendalam atas kehilangan pasangan hati yang selama ini telah memberikan semuanya pada sang suami. Sebuah dedikasi seorang istri yang sampai “waktunya kembali”,ia tetap menjadi salah satu orang penting dalam hidup suaminya.
Ya, istrinya telah tiada...Mbah parto sang suami saat itu seolah bukan dirinya, matanya terbelalak dan nafasnya tersengal-sengal, seolah ingin teriak memberontak dari genggaman kerabat-kerabatnya. Aku yakin ia sangat sedih, aku yakin ia sangat bingung dan aku yakin ia sangat kehilangan...entah apakah ia mendengarku atau tidak, tapi kami mencoba untuk menenangkannya meski masih tak berhasil. Agaknya usaha kami jauh dari cukup untuk menandingi rasa kehilangan itu, rasa cinta itu...saat itu aku yaki sedang melihat seorang laki-laki tua yang sangat kuat fisiknya namun terlihat rapuh didalam hatinya, ia pergi. Ia telah lebih dulu sampai pada ujung hidupnya.
Ketika aku menulis,aku trenyuh dengan cerita ini. Pasti sulit melepas seorang kekasih yang telah setia menyediakan minuman hangat tiap pagi, yang merapikan baju jawanya saat ia hendak pergi ke sawah, yang meski tak pernah bilang “cinta atau sayang” tapi memberikan pengabdian luar biasapada sang suami dan pasti sulit melepas wanita yang telah berbagi senyuman saat mereka berdua duduk berdampingan diatas dipan tua sambil melihat anak cucunya tumbuh dan berkembang. Laki-laki tua itu pasti kehilangan moment-moment itu...
Lelaki tua, cukupkan tangismu
Ia telah cukup menjadi pendampingmu
Ia telah cukup berbagi air mata denganmu
Dan ia telah cukup memberi segala yang ia punya untukmu.
Biarkan ia pergi, jangan kau bebani kepergianya dengan tangis
Relakanlah ia dengan kenangan-kenangan manis bersamanya
Relakan ia dengan suara-suara kecil yang berasal dari rahimnya
Dan relakan ia dengan rasa cinta dan doa..
Lelaki tua,cukupkan air matamu...untuknya.

By NiceTrueStory
Btw jangan lupa di comment yak
Cek FBku juga
read more

Senin, 16 Agustus 2010 , 0 komentar

Askum Teman

Askum Teman,
ini sapaan khas yang biasa kita berikan kepada saudara-saudara kita. Temen-temen di karangsari, ini adalah blog yang didedikasikan buat kamu semua agar kita bisa saling berbagi informasi dan pengetahuan untuk meningkatkan kemampuan kita dengan membaca. Blog ini juga akan diisi dengan berbagai berita menari, lowongan pekrjaan, peluang bisnis, dan berbagai informasi menarik lainnya.
mari kita enulis dan membaca untuk kemajuan diri kita dan masayarakat...


semangat kawand,Nice


Eko Imam Santosa
read more

Sabtu, 14 Agustus 2010 0 komentar

Category

Pages

Archives

Friends

© Askum Teman All Rights Reserved.

Blogger by Best blogger template.Wordpress by WP corner